Bersin pada kucing: penyebab penyakit dan pengobatan
Kucing

Bersin pada kucing: penyebab penyakit dan pengobatan

Kucing itu terus-menerus bersin. Apakah dia masuk angin?

Secara umum, bersin pada kucing bukanlah kejadian yang jarang terjadi. Namun, jika kucing Anda mulai bersin terus-menerus atau lebih dari biasanya, mungkin inilah saatnya menemui dokter hewan.

Mengapa kucing saya bersin begitu keras?

Dalam kebanyakan kasus, teman berbulu bersin karena alasan yang sama seperti manusia. Merupakan iritasi pada mukosa hidung yang disebabkan oleh masuknya zat asing dari udara, seperti debu, asap rokok, atau bahkan rambut sendiri.

Namun, bersin pada kucing bisa disebabkan oleh alasan yang lebih serius. Di antara alasan utama mengapa kucing sering bersin adalah sebagai berikut:

1. Iritasi

Bersin dapat dipicu oleh bahan iritan yang tampaknya tidak berbahaya. Ini bisa berupa bumbu dengan bau menyengat yang digunakan untuk memasak. Khususnya, lada dan kayu manis, yang dikenal karena sifat pedasnya, dapat mengiritasi hidung sensitif kucing, terutama jika “membantu” pemiliknya di dapur. Hal yang sama juga berlaku untuk pembersih rumah tangga, termasuk yang mengandung pemutih dan cuka, yang dapat mengiritasi selaput lendir manusia dan hewan. Jangan lupakan minyak atsiri: meskipun baunya sangat menyenangkan bagi manusia, minyak ini dapat berdampak negatif pada indra penciuman tajam kucing.

Bersin pada kucing: penyebab penyakit dan pengobatan

2. Benda asing

Hidung kucing yang penasaran bisa mendapatkan berbagai macam hal. Di antara banyak contohnya adalah helaian rumput dan serbuk sari yang secara tidak sengaja masuk ke dalam rumah dari jalan. Jika benda asing tidak terdorong keluar saat bersin, jangan coba-coba mengeluarkannya sendiri. Anda harus segera menghubungi dokter hewan Anda.

3. Penyakit gigi

Bersin dan keluarnya cairan dari hidung adalah gejala penyakit gigi yang paling umum pada kucing. Seperti yang ditunjukkan oleh Pet Health Network, “Infeksi mulut pada kucing dapat menyebabkan bakteri berkembang biak di sinus, menyebabkan peradangan dan bersin.” Jika tidak diobati, bakteri dapat menyebar ke bagian tubuh lain.

4. Infeksi

Rabies, herpes, kurap, dan toksoplasmosis hanyalah beberapa dari infeksi yang dapat menyebabkan kucing rumahan bersin. Tidak semua virus tersebut berbahaya bagi manusia, namun beberapa, seperti toksoplasmosis, dapat menular ke manusia dan berakibat cukup serius.

5. Infeksi saluran pernafasan

Dokter hewan Arnold Plotnik mencatat bahwa alergi pada kucing jarang muncul dalam bentuk bersin. Paling sering, bersin pada kucing disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan bagian atas. “Kebanyakan kucing terinfeksi penyakit virus pada saluran pernapasan bagian atas pada masa kanak-kanak dan merupakan pembawa kronis virus tersebut. Dalam keadaan stres atau imunitas tertekan, virus dapat diaktifkan dengan berkembangnya gejala klinis. Infeksi jenis ini ditularkan dari kucing ke kucing, tetapi tidak antara manusia dan kucing.

Kucing itu mulai bersin: apa yang harus dicari

Selain sering bersin, kucing juga perlu memperhatikan keluarnya cairan dari hidung. Bersin dan keluarnya cairan dari hidung dapat terjadi bersamaan atau terjadi secara terpisah. Penyakit ini telah dikaitkan dengan penyakit pada rongga hidung, sinus, atau keduanya. Meskipun bersin episodik pada kucing adalah hal yang normal, serangan bersin yang berulang-ulang dapat mengindikasikan iritasi pada rongga hidung. Jika kucing bersin dan pilek, serta keluar cairan dari mata, kehilangan nafsu makan, lesu dan batuk, semua itu menandakan adanya infeksi.

Kucing bersin: apa yang harus dilakukan di rumah

Jika kucing terus bersin, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisis faktor eksternal apa yang mungkin menyebabkan kondisi ini dan bagaimana cara menghilangkannya. Misalnya, Anda dapat mengalihkan perhatian kucing Anda dengan mainan agar dia tidak berkeliaran di dapur saat makanan sedang disiapkan, menghindari produk pembersih yang mengiritasi, atau lebih sering menyedot debu untuk mengurangi jumlah debu di dalam rumah.

Jika bersin tidak kunjung hilang dengan sendirinya, atau kucing mulai menunjukkan gejala lain, sebaiknya segera buat janji dengan dokter hewan untuk mengetahui penyebabnya. Setelah pemeriksaan, dokter spesialis kemungkinan akan melakukan serangkaian tes pada kucing untuk mengetahui penyebab komplikasinya.

Bagi setiap pemilik kucing, kesehatan hewan peliharaannya adalah prioritas nomor satu, jadi ingatlah pentingnya pemeriksaan rutin ke dokter hewan. Mereka akan membantu kecantikan berbulu halus untuk tetap dalam kondisi prima selama bertahun-tahun.

Tinggalkan Balasan