Bagaimana reaksi kucing terhadap musik?
Perilaku Kucing

Bagaimana reaksi kucing terhadap musik?

Tentu saja, pemilik mana pun ingin teman berbulunya berbagi selera musiknya, dan bahkan lebih baik lagi, bereaksi sedemikian rupa sehingga ia dapat menyenangkan teman-temannya dengan video lucu atau menjadikan hewan peliharaannya bintang Internet. Namun, ternyata kucing lebih sering tidak menyukai musik. Jadi dengan apa itu bisa dihubungkan?

Mengapa kucing malah bereaksi terhadap kombinasi suara yang disebut musik? Kemungkinan besar, jawabannya terletak pada sistem sinyal spesifik yang dipertukarkan hewan-hewan ini, semacam “bahasa kucing”.

Bagaimana reaksi kucing terhadap musik?

Jadi, pada usia 30-an abad yang lalu, dua dokter, Bahrech dan Morin, menemukan bahwa memainkan nada “mi” pada oktaf keempat memicu buang air besar pada kucing muda dan tanda-tanda gairah seksual pada kucing dewasa. Selain itu, mereka menemukan bahwa nada yang sangat tinggi sering kali menyebabkan kucing menunjukkan tanda-tanda kecemasan. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan oleh fakta bahwa anak kucing, ketika berada dalam kesulitan dan merasa takut, mengeong dengan nada tertentu, yang secara otomatis menyebabkan kecemasan naluriah pada hewan dewasa. Kecemasan pada kucing juga bisa disebabkan oleh suara yang mirip dengan jeritan kesakitan yang dibuat oleh kerabatnya. Tentu saja, “musik” seperti itu tidak menyebabkan apa pun pada kucing selain penolakan. Namun, beberapa nada dalam musik manusia dapat mengingatkan hewan peliharaan akan dengkuran bahkan jeritan yang menyertai estrus.

Berdasarkan asumsi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa kucing hanya bereaksi terhadap suara tertentu dan kemungkinan besar termasuk dalam sistem naluri. Oleh karena itu, tidak dapat diasumsikan bahwa hewan peliharaan memiliki selera seni dan mampu mengapresiasi lagu atau karya musik klasik.

Namun, tim peneliti dari Universitas Wisconsin-Madison telah bereksperimen dan mengembangkan musik khusus untuk kucing yang memiliki frekuensi dan ritme yang mirip dengan yang digunakan oleh hewan tersebut. Hewan peliharaan, mendengarkan komposisi yang dibuat khusus untuk mereka, menunjukkan minat yang tidak diragukan lagi terhadapnya. Musik semacam itu menjadi sangat sukses sehingga pengarangnya bahkan meluncurkan penjualan komposisinya melalui Internet.

Bagaimana reaksi kucing terhadap musik?

Yang tak kalah menarik adalah hasil percobaan yang dilakukan oleh dokter hewan dari University of Lisbon. Jadi, mereka menemukan bahwa karya klasik tertentu mengurangi tingkat stres pada kucing. Mungkin musik akan digunakan dalam operasi dan pemulihan hewan setelah sakit parah sebagai salah satu elemen pengobatan.

Tinggalkan Balasan