Bagaimana pemilik reptil tidak sakit sendiri?
reptil

Bagaimana pemilik reptil tidak sakit sendiri?

Memelihara hewan peliharaan tidak hanya menambah kekhawatiran pemiliknya, namun juga membahayakan kesehatannya. Artikel ini membahas tentang memelihara reptil, tetapi aturan ini berlaku untuk sebagian besar hewan eksotik lainnya, termasuk hewan pengerat dan burung.

Hampir semua reptilia adalah pembawa salmonellosis. Bakteri hidup di saluran usus dan dikeluarkan secara terus-menerus atau berkala melalui tinja. Salmonella biasanya tidak menyebabkan penyakit pada reptil, namun bisa berbahaya bagi manusia. Bakteri ditularkan dari hewan ke manusia.

Seseorang dapat terinfeksi secara oral melalui tangan dan makanan yang kotor, jika aturan kebersihan pribadi tidak dipatuhi setelah kontak dengan benda yang terkontaminasi kotoran hewan. Terkadang hewan memiliki akses bebas ke dapur, berjalan di atas meja, di samping piring dan makanan.

Artinya, kontak sederhana dengan reptil tidak menimbulkan penyakit, penularannya justru dilakukan melalui jalur fecal-oral, bakteri dari benda dan benda yang terkontaminasi, serta dari hewan itu sendiri, masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut.

Biasanya penyakitnya ringan dan bermanifestasi dalam bentuk diare, kolik usus, demam (demam). Namun, salmonella dapat menembus ke dalam darah, jaringan sistem saraf, sumsum tulang, menyebabkan penyakit yang parah, terkadang berakhir dengan kematian. Perjalanan penyakit yang parah ini terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, penderita penyakit sumsum tulang, diabetes, pasien yang menjalani kemoterapi, penderita human immunodeficiency virus).

Sayangnya, hewan pembawa penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Penggunaan antibiotik tidak efektif dan hanya menyebabkan berkembangnya resistensi pada Salmonella. Identifikasi reptilia yang bukan pembawa penyakit juga belum berhasil.

Anda dapat mencegah infeksi dengan mengikuti beberapa aturan sederhana:

  • Selalu cuci tangan dengan air sabun hangat setelah bersentuhan dengan hewan, peralatan, dan bahan terarium.
  • Jangan biarkan hewan berada di dapur dan tempat penyiapan makanan, serta di kamar mandi, kolam renang. Sebaiknya batasi tempat hewan peliharaan dapat bergerak bebas di terarium atau kandang burung.
  • Jangan makan, minum atau merokok saat berinteraksi dengan hewan peliharaan Anda atau saat membersihkan terarium. Anda juga tidak boleh (meskipun Anda tidak ingin) mencium dan berbagi makanan dengannya. 🙂
  • Jangan gunakan piring dari dapur untuk reptil, pilih sikat dan lap terpisah untuk dibersihkan, yang hanya akan digunakan untuk terarium.
  • Tidak disarankan memelihara reptil dalam keluarga yang memiliki anak di bawah usia 1 tahun. Anak-anak di bawah 5 tahun tidak boleh melakukan kontak dengan reptil. Penting untuk memastikan bahwa anak-anak mematuhi aturan kebersihan pribadi. Oleh karena itu, hewan-hewan ini tidak boleh dimulai di taman kanak-kanak dan pusat pendidikan prasekolah lainnya.
  • Orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga sebaiknya menghindari kontak dengan hewan-hewan ini.
  • Perlu memantau kondisi pemeliharaan dan kesehatan hewan. Reptil yang sehat cenderung tidak mengeluarkan bakteri.

Orang sehat jarang tertular salmonellosis dari hewan peliharaannya. Studi ilmiah masih dilakukan untuk menentukan apakah strain reptil Salmonella benar-benar berbahaya bagi manusia. Beberapa ilmuwan menyimpulkan bahwa strain pada reptil dan strain yang menyebabkan penyakit pada manusia berbeda. Namun tetap tidak sebanding dengan risikonya. Anda perlu mengetahui dan mengingat langkah-langkah sederhana yang akan membantu Anda dan orang yang Anda cintai menjaga kesehatannya!

Tinggalkan Balasan