Lingkungan yang diperkaya untuk kucing: apa yang harus ada di dalam rumah?
Kucing

Lingkungan yang diperkaya untuk kucing: apa yang harus ada di dalam rumah?

Menurut statistik, di Inggris Raya, mayoritas kucing domestik memiliki akses ke jalan (Rochlitz, 2005): hal ini dianggap wajar bagi kucing. Di AS, 50-60% kucing menghabiskan seluruh hidupnya di dalam rumah (Patronek et al., 1997). Dokter hewan Amerika sangat menganjurkan agar pemilik memelihara kucing di rumah (Buffington, 2002), seperti halnya banyak staf tempat penampungan. Dan di beberapa wilayah Australia, para ahli telah menyatakan keprihatinannya bahwa kucing yang berjalan sendiri berbahaya bagi lingkungan, bahkan ada undang-undang yang membatasi, dan di beberapa tempat sama sekali melarang kucing bebas berkeliaran.

Memang, dengkuran jarak bebas memiliki risiko besar, jadi sebaiknya simpan kucing di dalam ruangan atau berjalan-jalan di area berpagar yang aman atau dengan tali. Di satu sisi, hal ini tampaknya bertentangan dengan konsep 5 kebebasan, khususnya, hal ini sangat membatasi kebebasan untuk menjalankan perilaku khas spesies. Tetapi di sisi lain, jarak bebas (dan risiko yang terkait dengannya) tidak melakukan apa pun untuk mengimbangi kondisi penahanan yang buruk dan, pada gilirannya, sama sekali tidak konsisten dengan kebebasan dari cedera dan penyakit.

Apa yang harus dilakukan? Bisakah kucing berkembang jika menghabiskan seluruh hidupnya di dalam ruangan?

Mungkin jika Anda menciptakan lingkungan yang diperkaya untuknya. Jadi, bagaimana Anda menciptakan lingkungan yang kaya untuk kucing dalam ruangan?

  1. Ilmuwan yang telah mempelajari perilaku kucing merekomendasikan agar dengkuran setidaknya memiliki akses dua ruangan (Mertens dan Schär, 1988; Bernstein dan Strack, 1996).
  2. Jika ada beberapa kucing, masing-masing harus memilikinya minimal 10 meter persegi ruang (Bernstein dan Strack, 1996). Dalam hal ini, ada kemungkinan setiap kucing dapat menemukan sudut yang cocok untuk bersantai atau bermain kapan saja, dan mereka tidak akan berkonflik. Menurut sebuah penelitian (Barry dan Crowell-Davis, 1999), sebagian besar waktu kucing jaga jarak 1 hingga 3 meter atau lebih dari satu sama lain, dan mereka seharusnya tidak dapat mengurangi jarak ini.
  3. Namun, tidak hanya luas ruangan yang penting, tetapi juga kualitas isinya. Kucing aktif dan suka memanjat (Eisenberg, 1989), dan dengan demikian "tingkat teratas" sebagai titik pandang dan tempat berlindung yang aman (DeLuca dan Kranda, 1992; Holmes, 1993; James, 1995). Mendengkur perlu dilengkapi lantai "kedua" dan bahkan "ketiga".. Ini bisa berupa perangkat khusus yang dijual di toko hewan peliharaan, serta rak, kusen jendela, dan permukaan lain yang sesuai.
  4. Sebagian besar hari, kucing tidur atau istirahat, yang berarti mereka perlu dilengkapi tempat tidur yang nyaman dengan permukaan yang nyaman seperti bantalan (Crouse et al., 1995) atau kain lembut (Hawthorne et al., 1995). Karena kucing lebih suka beristirahat sendirian daripada ditemani hewan lain (Podberscek et al., 1991), harus tersedia tempat tidur yang cukup di dalam ruangan (rumus standar: N + 1, dimana N adalah jumlah hewan di dalam rumah ).
  5. Terkadang kucing merasa perlu bersembunyi, termasuk menghindari kontak dengan hewan atau manusia lain, serta dalam situasi stres apa pun (Carlstead et al., 1993; James, 1995; Rochlitz et al., 1998). Menurut sebuah penelitian (Barry dan Crowell-Davis, 1999), kucing menghabiskan 48-50% waktunya bersembunyi dari pengintaian. Oleh karena itu, selain tempat tidur biasa, diperlukan “tempat berlindung” di mana dengkuran bisa bersembunyi. Schroll (2002) berpendapat bahwa sebuah rumah seharusnya memiliki setidaknya dua “tempat berlindung” per kucing. Ini membantu mencegah banyak masalah perilaku.
  6. Rumah itu seharusnya nampan yang cukup (rumus standar: N+1, dimana N adalah jumlah kucing dalam rumah) terletak jauh dari tempat istirahat dan makan. Baki harus diletakkan di tempat yang tenang dan dibersihkan setidaknya sekali sehari. Ingatlah bahwa kucing yang berbeda memiliki preferensi yang berbeda terhadap kotorannya, dan preferensi ini harus diperhitungkan. Lain halnya dengan preferensi mengenai desain “toilet” (terbuka atau tertutup).  
  7. Sangat penting bagi seekor kucing untuk dapat mengendalikan lingkungan dan tidak bosan (Broom dan Johnson, 1993, hlm. 111–144). Meskipun tinggal di rumah bisa membosankan jika pemiliknya tidak menyediakan variasi yang cukup (Wemelsfelder, 1991), kucing juga tidak menyukai ketidakpastian yang berlebihan, seperti pengenalan hewan dan orang asing atau perubahan mendadak dalam rutinitas sehari-hari (Carlstead et al., 1993 ). Respons kucing terhadap jumlah rangsangan atau perubahan bergantung pada banyak faktor, termasuk temperamen kucing (Lowe dan Bradshaw, 2001) dan pengalaman hidup. Dianjurkan untuk menghindari yang ekstrem, tetapi pada saat yang sama berikan kesempatan pada kucing mengendalikan kondisi kehidupan dan membuat pilihan (misalnya, memilih mainan atau pilihan makanan yang berbeda).
  8. Kucing terlahir sebagai pemburu, artinya ia harus mampu menunjukkan perilaku tersebut. Misalnya, di game simulasi berburu (menyergap, melacak dan menangkap mangsa, dll.)

Tinggalkan Balasan